- Hendi Jo
- 2 Feb 2023
- 6 menit membaca
SIANG belum mencapai puncaknya, saat mobil yang kami tumpangi menaiki sebuah dataran tinggi di Ciranca, sebuah kampung kecil yang terletak sekitar 80 km dari pusat kota Tasikmalaya. Suasana sunyi. Pohon-pohon besar berderet di sepanjang jalan kampung yang berbatu, seolah pelindung area tersebut dari sengatan cahaya matahari yang saat itu tengah mencorong garang. Sejenak Muhajir Salam, sejarawan muda asal Tasikmalaya, mengamati situasi.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani wixdev.historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.