- Randy Wirayudha
- 18 Des 2022
- 13 menit membaca
SUASANA di lingkar dalam Stadion Gelora Bung Karno (GBK) sore itu berangsur riuh. Beberapa orang, tua-muda, berolahraga jogging, jalan sehat, atau sekadar bikin konten. Lagu-lagu medley tradisional terdengar dari pengeras suara. Di area “Pintu Kuning” yang berada di antara Zona 10 dan 11, dengan suara lantang Nicholas “Nico” Thomas memberikan aba-aba. Pukulan keras menghantam target pad merah di tangannya. “Terus! Maju! Satu, dua, tiga, empat. Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan!” seru Nico.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani wixdev.historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.