Banyuwangi adalah kebun pisang bagi Australia di era Hindia Belanda. Selain tanahnya cocok untuk pembudidayaan dan ada pelabuhan di sana, pisang asal sana harganya lebih murah.  

Desa ini pernah dikiria Desa Penari. Meski bukan desa penari, kejadian menyeramkan pernah terjadi di sini.

Untuk menahan dominasi dan agresi VOC, warga Bayu dipimpin Jagapati melakukan perlawanan hebat. Ditetapkan sebagai hari jadi Banyuwangi.

Belanda membombardir pelabuhan Banyuwangi untuk menggagalkan pengiriman beras ke India.

Tak hanya orang Sunda. Orang Banyuwangi juga memiliki tradisi angklung yang menjadi simbol musik rakyat yang progresif.

Bersumber dari kesenian tradisional namun adaptif dengan tren musik terkini.

Dianggap "kopi gagal", biji kopi ini justru berharga mahal dan memiliki rasa lebih nendang.

Proses pencarian identitas etnis dan kultural. Membawa kepentingan politik dan komodifikasi wisata.

Upaya tolak bala dan ucap syukur suku Osing. Kenduri massal di depan rumah dengan hidangan khas Tumpeng Sewu.

Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, ritual adat digelar tanpa kemeriahan. Berharap pagebluk hilang.

Penguasa terbesar Blambangan membangun keratonnya di pedalaman. Kini puing-puingnya masih bisa dijumpai.

Joko Umbaran kehilangan ketampanan setelah menang melawan Kebomarcuet. Namun jiwa ksatrianya tak hilang meski wujudnya berubah menjadi buto.

Dari Sulawesi, orang Mandar berlayar ke ujung timur Pulau Jawa. Membentuk Kampung Mandar yang menjadi titik penting pelayaran di masa lalu.

Mencari cikal bakal Kerajaan Blambangan di ujung timur Jawa.

Bermula dari ritual sederhana. Dirayakan meriah sejak pembangunan pelabuhan Pancer.