Dulu para sersan bumiputra punya perkumpulan. Terdiri dari berbagai etnis.

Keduanya punya masa lalu berbeda. Namun akhirnya sama-sama membela Belanda.

Setelah nasib buruk di Eropa JJ Roy berpetualang ke Hindia Belanda dengan masuk sebagai kapten tentara kolonial. Takjub dengan banyak hal setelah berkeliling di tanah koloni.

Meninggal dalam Perang Dunia II, Gerard van Daatselaar tak bisa melihat kesuksesan cucu-cicitnya.

Bukan hal aneh jika banyak orang Minahasa berjuang di Jawa, termasuk dalam Serangan Umum 1 Maret 1949, dan kemudian menjadi orang penting dalam militer Indonesia.

Bermula dari rekan kerja sewaktu zaman Belanda, hubungan dua eks tentara KNIL ini berubah jadi persaudaraan. Sama-sama pejuang Republik Indonesia di masa Revolusi 1945.

Ksatria Belanda di Salatiga. Pria asal Madura ini adalah jago tempur tentara kolonial.

Mengaku menangkap raja Timor seorang diri, serdadu KNIL ini menjadi Ksatria Militer Orde William.

Many soldiers in Purworejo in the past hailed from this village. Their ancestors came from Africa.

KST bergerak ke pinggiran Yogyakarta setelah menguasai kota. Setidaknya 3 anggota KST terbunuh selama merebut Yogyakarta.

Di zaman Belanda, pernah ada penampuangan tuna wisma di Malang, bernama Pangoengsen Gadang. Menarik perhatian istri gubernur jenderal.

Abdoel Kaffar, bekas perwira Barisan Madura, bersama Moh. Yamin ingin Papua dan Timor masuk Indonesia.

Dia kabur dari Negeri Belanda yang diduduki Nazi ke Australia. Ikut pertempuran Tarakan.

Setelah ikut Belanda, serdadu-serdadu Württemburg berontak juga. Setelah pemberontakan ini, perlahan jumlah orang pribumi dalam ketentaraan kolonial makin banyak.

Prajurit juga manusia yang butuh agama. Maka ada pendeta dan ulama di KNIL.