Hanya yang terpilih yang bisa masuk Detasemen Kawal Pribadi, pasukan pengawal Presiden Sukarno. Di antaranya diambil dari Brimob Porong.

Bung Karno ingin Amerika Serikat mengerti bahwa bangsa-bangsa Asia menolak penindasan dan penjajahan. Namun, Presiden Eisenhower lebih tertarik berbicara mengenai film.

Gagal di hari raya Idulfitri, para pelaku berusaha membunuh Presiden Sukarno di hari raya Iduladha dengan cara menembaknya saat salat. Mereka anggota DI/TII S.M. Kartosoewirjo.

Setidaknya sudah tujuh kali upaya pembunuhan terhadap Presiden Sukarno. Selalu lolos dari maut, Sukarno meyakini ada kekuatan yang melindunginya.

Kendati berpuluh tahun berpaut, kisah maut itu tetap lekat dalam memori warga Makassar korban penggranatan terhadap Presiden Sukarno.

Presiden Sukarno hampir jadi tumbal untuk sebuah republik baru yang memisahkan diri dari Republik Indonesia. Ditengarai ada peran Belanda di balik upaya pembunuhan itu.

Pilot tempur Angkatan Udara menembaki Istana untuk membunuh Presiden Sukarno. Penyebabnya simpang siur. Gosipnya gara-gara perempuan. Permesta yang punya lakon.

CIA memanfaatkan situasi dengan menuduh PKI berada di balik percobaan pertama pembunuhan Presiden Sukarno di Perguruan Cikini. Padahal pelakunya terkait DI/TII.

Cerita korban salah tangkap dalam kasus penggranatan terhadap Presiden Sukarno di Perguruan Cikini. Ia dituduh yang melempar granat. Menderita selama dalam penjara.

Pelaku penggranatan di Perguruan Cikini didoktrin antikomunis dan Presiden Sukarno menghalang-halangi perkembangan Islam. Divonis hukuman mati.

Mimpi mendirikan negara Islam jadi alasan menghabisi Presiden Sukarno di Perguruan Cikini. Para pelaku terkait dengan DI/TII S.M. Kartosoewirjo. Tak boleh ada matahari kembar.

Perwira atase militer dituding mempengaruhi mahasiswa Indonesia di Eropa untuk anti kepada pemerintah. Air mata Yamin menampik tuduhan tersebut.

Guntur, Guruh, dan Bambang main band. Ketiga anak presiden itu bahkan sedikit banyak bersentuhan dengan industri musik tanah air.

Mereka dulu anggota Detasemen Kawal Pribadi (DKP) yang siap mati demi keselamatan Presiden Sukarno. Mereka dari kepolisian.

Setidaknya telah terjadi tujuh kali upaya pembunuhan terhadap Presiden Sukarno. Dia ditembak, digranat, sampai dimortir.