top of page
Premium

Banjir Produk Jepang di Hindia Belanda

Saat krisis ekonomi, barang Jepang dicari banyak orang di Hindia Belanda. Murah dan berkualitas, tapi dianggap pintu gerbang imperialisme.

17 Juli 2021
bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Toko Fuji menyediakan produk-produk Jepang. (pinterest.com/familiekleist).

“SIAPA belandja lebih dari f.1 dapat presen barang bagoes”. Begitu pesan promosi terpampang di Toko Okamura milik orang Jepang di Kramat, Batavia, pada 1936. Barang-barang yang dijual adalah kebutuhan rumah tangga. Lebih murah daripada barang-barang impor lainnya. Dalam masa resesi ekonomi, promo itu sangat menggiurkan.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani wixdev.historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

TULISAN LAINNYA

bg-gray.jpg

Blambangan Tak Lagi Antah Berantah

Kerajaan Blambangan melawan dominasi dan agresi kerajaan Mataram Islam dan VOC. Konflik internal membuat VOC dengan mudah menaklukkan kerajaan Hindu terakhir di Jawa ini.

bg-gray.jpg

Kelola Sampah untuk Cegah Musnah

Kebiasaan buang sampah sembarangan di Jakarta mengakar dari masa Batavia. Kegagalan mengelola sampah terjadi pada 1960-an.

bg-gray.jpg

Penguat Rasa Itu

Kendati kaya akan bumbu dan rempah-rempah, vetsin tetap ditambahkan untuk memperkuat rasa.

KEGIATAN

bottom of page