- Hendri F. Isnaeni
- 25 Feb 2023
- 7 menit membaca
MAGRIB, 24 Maret 1946, terdengar ledakan dinamit sebagai tanda pembumihangusan. Bandung memerah. Komandan Resimen VIII TRI dan pelindung Laswi, Omon Abdulrachman, memerintahkan agar Laswi segera mundur sampai melewati jembatan Dayeuh Kolot, sebelum jembatan dihancurkan. Pukul 22.00, semua anggota Laswi melewati Dayeuh Kolot dan lalu langsung menuju Ciparay.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani wixdev.historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.