top of page
Ekonomi

Gonjang-ganjing Nasionalisasi Perusahaan Asing

Dalam rangka dekolonisasi, Indonesia pernah melakukan nasionalisasi atau pengambilalihan perusahaan-perusahaan asing. Dalam pelaksanaannya, nasionalisasi memunculkan banyak persoalan.

19 September 2024
bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Irian Barat salah satu yang mememicu nasionalisasi. (gahetna.nl)

NASIONALISASI aset-aset selalu jadi persoalan besar pada negeri-negeri pascajajahan. Ia adalah wujud pertarungan yang terus berlangsung kendati negeri tersebut sudah lepas dari belenggu penjajahan. Karena aset-aset bangsa-bangsa penjajah di negeri jajahannya, wujud dominasi kolonial atas ekonomi koloninya, seringkali tak serta merta dikembalikan kepada bangsa yang telah merdeka dari penjajahan.


Contoh mutakhir dari nasionalisasi aset asing pada negeri “dunia ketiga” adalah yang dilakukan Hugo Chavez di Venezuela. Pada 2010 lalu, belasan perusahaan minyak asing, di antaranya milik Amerika Serikat, diambil-alih oleh pemerintah Venezuela. Bahkan Chavez mengumumkan akan mengambil paksa perusahaan minyak asing yang menolak menyerahkan kilangnya.


Pada era 1950-an, dalam rangka dekolonisasi, Indonesia pun pernah melakukan hal yang sama dengan Venezuela. Sebagian besar perusahaan milik negeri asing, terutama Belanda, diambilalih. Mulai sektor pertambangan sampai perkebunan dikuasai oleh pemerintah Republik Indonesia.



Namun nasionalisasi ternyata juga memunculkan banyak persoalan: ketersediaan sumber daya manusia, kemampuan mengelola manajemen sampai dengan isu-isu korupsi dan perebutan posisi serta kekuasaan atas perusahaan dari kalangan kita sendiri. Alih-alih mendatangkan keuntungan bagi negara, nasionalisasi yang salah urus malah jadi sarang korupsi.


Dalam laporan khusus ini kami mengangkat seluk-beluk nasionalisasi perusahaan asing tersebut. Ini menjadi penting karena isu nasionalisasi selalu muncul di tengah serbuan modal asing yang masuk ke Indonesia. Ada semacam sentimen terhadap asing yang masih terawat di dalam ingatan sebagian besar orang di negeri ini. Sementara itu, beberapa orang yang menjalankan pekerjaan sebagai komprador, justru menangguk banyak untuk diri sendiri.*


Baca laporan khusus sejarah nasionalisasi perusahaan asing berikut ini:








Hozzászólások

0 csillagot kapott az 5-ből.
Még nincsenek értékelések

Értékelés hozzáadása

TULISAN LAINNYA

bg-gray.jpg

Syarat Pengangkatan Muatan Kapal Tenggelam

Mencari nilai ekonomi dari benda cagar budaya tidak harus dengan menjualnya.

bg-gray.jpg

Riuh Rendah Hari Buruh

Sejarah peringatan Hari Buruh di Indonesia. Perayaan Hari Buruh sempat dilarang di masa Orde Baru.

bg-gray.jpg

Mengurai Sejarah APBN Indonesia

Jajaran Kementerian Keuangan memiliki tanggung jawab berat untuk mewujudkan APBN yang kredibel, transparan, dan akuntabel.

KEGIATAN

bottom of page