- Hendri F. Isnaeni
- 21 Mei 2021
- 4 menit membaca
SUATU pagi pada 28 September 1963. Kopral Tejbahadur Gurung, seorang tentara Gurkha Rifles 1/2, terkesiap mendengar informasi dari petugas patroli perbatasan tentang keberadaan pasukan Indonesia di Desa Long Jawai, sekira 80 km dari Borneo (Kalimantan Utara). Dia memerintahkan tiga petugas operator radio untuk meminta bantuan ke kantor pusat di Belaga, kota kecil di sepanjang Sungai Rejang, Sarawak.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani wixdev.historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.