Usai perang, perhatian terhadap bidang kesehatan baru bisa diberikan pada 1950-an. Dari Poliklinik Keliling hingga pelayanan gratis BKIA. 

Orang Indonesia pertama yang menerima penghargaan Ramon Magsaysay dari Filipina. Mendapat pujian dari tokoh-tokoh kesehatan dunia.

Mulanya toilet khusus wanita ditolak. Revolusi industri dan kesadaran akan kesehatan mendorong dibuatnya toilet umum terpisah jenis kelamin.

Uni Soviet membantu pembangunan Rumah Sakit Persahabatan. Proses pencairan bantuannya cukup cepat.

Kerap disamakan dengan kusta, bahkan sifilis. Bukan penyakit yang mematikan, namun frambusia membekas sepanjang hayat.

Syaraf lumpuh. Moral runtuh. Sifilis merajalela merentang abad. Sebagian besar pengidapnya tentara kolonial Belanda.

Meski bukan penyakit menular, gondok pernah mewabah di banyak tempat di Indonesia. Sebuah ironi mengingat Indonesia adalah surga garam.

Pengobatan tradisional Mentawai merupakan ranting-ranting pohon kepercayaan Arat Sabulungan. Tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan.

Dostoevsky, penulis besar Rusia, mengidap epilepsi dan tak memungkirinya, bahkan bisa hidup berdampingan dan menghasilkan karya besar.

Salah kaprah tentang epilepsi membuat orang dengan epilepsi mendapat stigma negatif. Epilepsi disebut penyakit kutukan dan menyerupai babi hutan.

Pemerintah Orde Baru menyalurkan kondom melalui pos dan penjualan jamu. Kampanye alat kontrasepsi laki-laki ini gagal di antaranya karena kondom dianggap mengurangi kenikmatan.

The New Order government distributed condoms through the post and herbal medicine sellers. The male contraceptive campaign eventually failed, partly because condoms were considered to reduce pleasure.

Misconceptions about epilepsy have long negatively stigmatized the sufferers. Epilepsy is even called a curse disease that makes the sufferers resemble a wild boar.

Asian Flu menyebar dari Asia ke seluruh dunia. Hampir dua juta jiwa melayang. Berhasil diatasi dengan vaksinasi.

Pemerintah Orde Baru membuat program Samijaga. Program membuang kotoran pada tempatnya ini sudah dimulai sejak masa kolonial. Namun hasilnya tak kunjung memuaskan.