Jika Usmar Ismail disebut sebagai Bapak Perfilman Indonesia, apa yang pantas disematkan pada Huyung, sineas asal Korea Selatan?

Ahn Jung-geun menjadi pahlawan bagi masyarakat Korea dan Cina. Namun, bagi orang Jepang, aksinya pantas diganjar hukuman mati.

Darurat militer dan pemerintahan otoriter di Korea Selatan menginspirasi para sineas untuk mengangkat peristiwa itu ke dalam film.

Cobra Kai tak sekadar mengenang warisan sensei Miyagi di waralaba Karate Kid tapi juga menyelami lebih dalam tang soo do, karate ala Korea.

Presiden Korea Selatan Park Chung Hee paling tragis kematiannya. Ditembak mati ketika keadaan Korea memburuk.

Park Chung Hee pernah dituduh komunis. Perang Korea membuat kariernya melesat hingga menjadi pemimpin paling berpengaruh di Korea Selatan.

Dramatisasi sejarah pahit rakyat jelata di era Joseon. Di depan melawan Jepang, di belakang dicap pengkhianat oleh rajanya sendiri.

Meski urutan terakhir di sekolah guru, Park Chung Hee, diktator Korea Selatan, dulunya urutan atas di tiga akademi militer berbeda.

Seorang pemuda Korea dan empat eks tentara Jepang bergabung dengan pejuang kemerdekaan Indonesia. Ditangkap karena mata-mata orang Garut. Mati dieksekusi tentara Belanda.

Film horor misteri Exhuma mengangkat sisi lain sejarah pendudukan Jepang di Korea. Jepang disebut melakukan “invasi fengshui”.

Korsel tak sungkan umbar keburukan jenderal-jenderalnya dalam film meski nama disamarkan. Dalam tiga tahun terakhir setidaknya ada dua film yang menggambarkannya.

A young Korean man and four former Japanese soldiers joined the force of Indonesian freedom fighters. They were executed by Dutch soldiers.

Korea menjadi palagan awal perebutan hegemoni Amerika Serikat dan Uni Soviet. Korea terbelah dan perang pun pecah.

Itaewon berkembang dari “desa orang asing” menjadi “zona internasional”. Disebut sebagai pintu gerbang menuju dunia.

Gara-gara memangkas sebuah pohon di perbatasan, dua Korea nyaris kembali perang. Menewaskan dua perwira Amerika.