top of page



Semsar Siahaan Menggali Kembali Kejahatan Negara
Pameran instalasi seni tentang kejahatan negara di masa Orde Baru. Meski menyentil penguasa, pameran dan perupanya tidak diapa-apakan.


Perupa Pita Maha yang Karyanya Disukai Sukarno
Presiden Sukarno tertarik dengan lukisan karya Ida Bagus Made “Poleng”. Ia meminta anggota Pita Maha itu membuat lukisan untuk PBB.


Karya Seniman Belanda yang Tertinggal di Istana Bogor
Lukisan karya Hofker terpajang di ruang kerja presiden di Istana Bogor. Keluarga sang seniman minta untuk dikembalikan ke Belanda.


I Nyoman Ngendon, Perupa Pita Maha yang Terjun ke Medan Perang
I Nyoman Ngendon membuat poster-poster perjuangan dan memimpin kelompok gerilyawan. Dianggap berbahaya, ia ditangkap dan dieksekusi mati.


Kisah Dua Kampung Halaman
Wen Peor memilih pergi ke Tiongkok dan melanjutkan kariernya sebagai pelukis namun tak bisa melupakan Indonesia.


Kembalinya Si Burung Camar
Kepribadiannya unik. Lukisannya dibeli oleh Presiden Sukarno dan menjadi salah satu koleksi Istana Kepresidenan.


Dari Poster hingga Cukil Kayu
Kiprah pelukis Tionghoa dalam berkarya dan menyokong seniman-seniman muda yang progresif. Meninggalkan Indonesia karena Peristiwa 1965.


Goresan Tinta Seniman Australia Merekam Revolusi Kemerdekaan
Perang Pasifik hingga Pertempuran Surabaya yang diabadikan dalam karya-karya Tony Rafty ditampilkan di Pameran “Two Nations: A Relationship is Born”.


Jejak Cinta yang Terpahat di Bandara
Sukarno menggandeng seniman untuk mempercantik Bandara Internasional Kemayoran. Hasilnya, gambaran Indonesia dan cinta pada perempuan.


Daun Kuping dan Isi Kepala van Gogh
Apa yang ada di kepala pelukis van Gogh sehingga memotong telinganya. Adakah kaitan dengan kematiannya yang diduga bunuh diri?


Yusman Sang Maestro Patung dari Pasaman
Sosok langka maestro patung dari tanah Minang. Membuktikan diri di perantauan pantang ukur bayang-bayang sepanjang badan.


Menggoreskan Kisah Tragis Adinda dalam Lukisan
Lukisan “Kesaksian Adinda” menyajikan aneka simbol yang terlihat indah tapi memunculkan kematian bagi rakyat jelata.


Djoko Pekik dan Trilogi Celeng
Celeng itu serakahnya membabi-buta, perusak, kalau jalan enggak lurus dan sesuka hatinya mentang-mentang dia raja, kata Djoko Pekik.


Vinyet yang Tergencet
Pada mulanya untuk menghiasi buku, vinyet populer setelah media massa menyediakan ruang khusus. Vinyet menjadi media ekspresi para remaja dan mengasah kepekaan estetika para pelukis.


Dari Sudjojono hingga Sadali
Karya dan pribadi yang unik membuat kolektor Syakieb Sungkar jatuh hati pada Sudjojono dan Sadali serta para maestro seni lukis.
KEGIATAN
TERPOPULER
TRENDING
bottom of page