top of page
Premium

CIA, PRRI, dan PSI

Sutan Sjahrir tidak setuju dengan pemerintahan tandingan. Dia pun mengirim utusan untuk mencegah petinggi PSI bergabung dengan PRRI yang didukung CIA.

11 Januari 2021
bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Perdana Menteri Sutan Sjahrir dan Presiden Sukarno. (Repro biografi Sutan Sjahrir karya Rosihan Anwar).

SUATU hari pada Mei 1957, Sumitro Djojohadikusumo menemui Sutan Sjahrir, ketua umum Partai Sosialis Indonesia (PSI) dan mantan perdana menteri, di kediamannya di Jalan Jawa, Jakarta. Dia mengungkapkan niatnya untuk bergabung dengan gerakan di daerah. Saat itu, dia giat mendorong otonomi daerah. Sejak menjadi menteri keuangan (1952–1953), dia telah merasakan adanya ketimpangan pembangunan antara pusat dan daerah.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani wixdev.historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

TULISAN LAINNYA

bg-gray.jpg

Segregasi Lewat Bukti Registrasi

Tak hanya berfungsi sebagai tanda pengenal, KTP menjadi alat penguasa untuk mengontrol warganya. Karena biaya pendaftaran terbilang mahal, banyak orang membayar dengan mencicil.

bg-gray.jpg

Catatan Ibnu Battuta tentang Wabah Mematikan

Ibnu Battuta memasuki wilayah-wilayah yang dilanda wabah. Ia menyaksikan banyak orang menjadi korban penyakit mematikan.

bg-gray.jpg

Peris Pardede, Pedagang Arloji Jadi Petinggi PKI

Dekat dengan D.N. Aidit, dia ikut membangun kembali PKI. Memimpin komisi kontrol untuk mendisiplinkan anggota partai. Ditangkap dan dihukum mati.

KEGIATAN

bottom of page