Radius Prawiro menjadi bagian dari tim ahli ekonomi Orde Baru. Menangani krisis demi krisis ekonomi dari awal hingga keruntuhan Orde Baru.

Sebagai abdi VOC, Letnan Tanujiwa ikut berjasa dalam pembukaan lahan yang belakangan menjadi daerah ramai di Jabodetabek.

Radius Prawiro menimba ilmu ekonomi di Rotterdam dan Jakarta. Bergiat dalam organisasi profesi dan kekaryaan jalan menuju pemerintahan.

Keponakan gubernur jenderal ini lahir dari ibu seorang Sunda. Menjadi tuan tanah berkat usaha pertanian.

Radius Prawiro ikut organisasi pemuda dan pelajar. Mencari dana perjuangan dan memanggul senjata mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Margono Djojohadikusumo bukan satu-satunya kaum pergerakan di bidang ekonomi. Ada banyak nama yang membangun perusahaan di era pergerakan.

Pada masa Orde Baru, Radius Prawiro menduduki jabatan menteri yang mengurusi ekonomi dan keuangan. Bidang yang digelutinya sejak masa kecil.

Sangat sedikit orang Indonesia jadi peternak susu di masa kolonial. Kini setelah banyak seperti di Boyolali, peternak dibatasi produksinya.

Bolombessie yang merupakan perkebunan penting di sekitar Bulukumba acap dilanda gangguan keamanan pada 1950-an. Gerombolan bersenjata merajalela di sana.

Banyuwangi adalah kebun pisang bagi Australia di era Hindia Belanda. Selain tanahnya cocok untuk pembudidayaan dan ada pelabuhan di sana, pisang asal sana harganya lebih murah.  

Awalnya dijanjikan kerja di Batam dengan gaji besar, para pemuda Timor Leste ternyata dikirim ke Jawa. Mereka berkerja dengan gaji rendah di pabrik-pabrik milik pengusaha yang dekat dengan Presiden Soeharto.

Belasan ribu buruh Sritex berdemonstrasi. Diorganisir oleh PRD, SMID, dan PPBI, serta dipimpin Budiman Sudjatmiko dan Dita Indah Sari. Wiji Thukul dipopor senjata hingga matanya buta.

Kasus uang palsu membuat seorang pangeran Jawa dibuang lima tahun ke Ternate.

Sebagai maskapai tertua yang masih beroperasi, aset-aset KLM di Indonesia sempat jadi perkara untuk dinasionalisasi di KMB

Trijntje meninggalkan Belanda untuk mencoba peruntungan di Batavia. Ia menjelma menjadi seorang pengusaha wanita yang gigih dan tak mudah menyerah, meski cobaan silih berganti menerpanya.