Seorang pertapa mengajak pengikutnya turun gunung untuk mengobarkan perlawanan. Bumi Mataram pun kembali digoncang prahara.

Luka batin membuat Kajoran melawan. Bersama Trunajaya membentuk barisan sakit hati dan memberontak terhadap Mataram.

Bagaimana kisah cinta Amangkurat I?

Bagaimana ketegangan antar dua pangeran menimbulkan kekacauan di Mataram. Dipicu hubungan gelap sang Putra Mahkota dengan adik iparnya.

Para pengkhianat mulai bermunculan ketika Sultan Mataram itu kehilangan kekuasaan. Mulai dari pejabat istana, kemenakan raja, hingga rakyat biasa.

Meski dihadapi tiga pangeran, gerak laju pasukan Trunajaya tak bisa dibendung. Kejatuhan kerajaan pun berada di ambang mata.

Raja Mataram yang terkenal bengis itu harus menghabiskan masa-masa terakhir kekuasaannya dalam pelarian, intrik dan pengkhianatan.

Hampir dua tahun lamanya, penduduk Jawa harus menghadapi hari-hari tanpa makanan. Bencana alam dan peperangan menjadi pencetus semua itu terjadi.

Akibat mencintai dan dicintai putra mahkota, Rara Oyi menerima murka raja mataram: tewas di tangan orang yang dikasihinya.

Panglima perang Mataram lolos dari hukuman mati. Putrinya yang cantik berhasil mengetuk hati Sultan Agung.

Mata-matanya tertangkap, rencana Sultan Agung terbongkar. Serangan kedua Mataram ke Batavia pun kembali gagal.

Sultan Yogyakarta memilih calm-down bukan lock-down. Di masa lalu, wabah penyakit dihadapi dengan mengarak bendera pusaka dari Makkah.

Pada akhirnya kecerdikan otaklah yang bisa mengalahkan Surabaya. Bukan otot dan pedang.