Sejarah animasi di Indonesia tak bisa dilepaskan dari film serial Si Huma. Namun, erat hubungannya dengan upaya pengenalan Pancasila.

Butuh sebuah usaha agar film-film lawas bisa dinikmati zaman sekarang. Lembaga arsip film Sinematek berjalan dengan kondisi “yang penting hidup”.

Mengenal lebih dekat eksotisme dan sejarah Sarawak lewat dramatisasi kisah Sir James Brooke, si Rajah Sarawak berkulit putih pertama.

Sabra tidak sekadar sebutan Yahudi yang lahir di tanah Palestina tapi juga bersilang rujukan pada peristiwa pembantaian.

Orang-orang keturunan Arab melahirkan para penghibur. Dari dunia seni peran sampai tarik suara.

Wolverine tak pernah muncul dengan kostum orisinil di layar lebar. Film “Deadpool & Wolverine” menghadirkannya untuk kali pertama dalam 24 tahun.

Penayangannya ditunggu-tunggu pemirsa. Kisahnya dibalut pesan mengenai pendidikan hingga sejarah perjuangan bangsa.

Anak semata wayang gugur di medan tempur. Sepasang suami-istri melakukan perlawanan terhadap Nazi dengan menulis ratusan kartu pos.

Proses reparasi dan restorasi menggandeng pihak swasta. Berharap makin banyak film Indonesia terbaik di masa lalu bisa dinikmati generasi muda.

Tiga Dara membawa tren sekaligus penanda sebuah era budaya. Film Usmar Ismail ini bisa dinikmati kembali setelah direstorasi.

Dengan proses restorasi, kita bisa menikmati film lama yang rusak cukup parah tanpa harus kehilangan citarasa.

Buku-buku dan film dokumenter ini mengungkap kisah pilu para mantan ianfu, yaitu para perempuan yang dipaksa menjadi budak nafsu tentara Jepang.

Drama epik perlawanan terakhir rakyat Jepang untuk bertahan hidup pascaperang. Diracik sebagai peringatan 70 tahun waralaba Godzilla.

Sejak awal rezim Orde Baru berkuasa, militer memahami kekuatan film sebagai alat propaganda.

Film India punya ciri khas. Menjadi kekuatan ekonomi dan budaya. Duta besar India membeberkan bagaimana pemerintah India mendorong industri film.